Inilah Kita???

by 23.33 0 komentar
Hei, mengapa kita masih berkata bahwa kita belum "sukses"?
Sejauh ini peradaban kita sudah menguasai seluruh isi bumi.
Kita berhasil bertahan.
Kita berhasil beradaptasi.
Kita berhasil mengisi setiap kekurangan.
Kita berhasil menyingkirkan yang tak kita inginkan.
Kita berhasil mengusir segala kesulitan yang ada didepan kita.
Dan kita telah merubah rumah ini menjadi sesuatu yang kita inginkan.

Kita begitu jumawa.
Ancaman pandemik, kepunahan maupun kehendak Yang Maha Kuasa kita atasi. Beberapa dari kita menjadi yang teratas, sedangkan sisanya masih terseok-seok mencari celah untuk mencapai puncak "kesuksesan". Kita yang paling sempurna, berhasil menunjukkan kehebatan kita pada makhluk lain yang kita anggap mereka sebagai "penumpang" di Bumi ini.
Kita berlagak menjadi nahkoda.
Kemudian lambat laun, kita semakin menjadi - jadi. Otak kita yang jenius ini mulai berubah menjadi penguasa yang rakus akan segala hal. Dia yang dulunya sudi untuk bekerja sama dengan hati, kini sudah berubah. Hati sebagai kontrolnya mulai tak digubris.
Bak dirasuki oleh setan, kita terus berburu kekuasaan. Kita yang dulunya saling merangkul, kini mulai saling sikut. Kita berkompetisi!

Tidak akan ada dua matahari di Bumi ini, apalagi sepuluh? seratus? sejuta?
Yap...
Itu adalah sindiran yang sangat pahit untuk kita.
Mana mungkin kita, 7,2 miliar manusia merasa pantas menjadi penguasa?
Apa bedanya manusia satu dengan yang lain?
Jika memang ada satu yang paling pantas berkuasa, dimanakah letak kehebatannya?

Kita mulai lupa diri.
Kita adalah "penguasa" yang pikun, buta dan tuli.
Dan lucunya, tak sedikitpun kita menyadarinya...
Taukah bahwa selama ini kita sudah lupa untuk tunduk pada Sang Pencipta yang sebenar-benarnya.
Tanpa kita sadari bahwa penguasa yang sesungguhnya hanya ada satu, Allah SWT.

Kemudian, tak hanya bumi. Semesta-pun mulai kita usik.
Kita ciptakan roket, pesawat ulang alik yang membawa kita menjelajah semakin jauh. Tak lama berselang, isu barupun merambah. Mulai ada kecurigaan tentang adanya makhuk asing disana. Dengan gencarnya kita terus mencari kebenaran mengenai hal tersebut. Hampir seluruh dunia percaya bahwa kita telah menemukan musuh bebuyutan kita diluar sana yang umumnya disebut Alien.
Perdebatan dimana - mana dan ideologi baru pun turut bermunculan.
Semakin panas, hingga ilmu pengetahuan mulai dipertarungkan dengan Agama.
Hal yang tak seharusnya terjadi, kini mulai terjadi!

Huussss, Sudah jangan naif!
Tak perlu mencari tau apakah alien itu benar - benar ada, kemudian mereka dikhawatirkan akan datang menjajah kita!
Mungkin imajinasi kita terlalu tinggi atau memang pura - pura lupa? Bahwa musuh yang nyata bagi umat manusia bukanlah alien, melainkan manusia itu sendiri!

Sekarang, apalagi yang bisa kita lakukan? Akankah kita terus seperti ini?
Bukankah akan lebih baik jika kita saling merangkul dan menciptakan kedamaian.
Menjaga bumi kita yang indah ini, bersama.

Kita hanya tinggal memilih!
Berubah sepenuhnya dan mencari jalan yang benar, atau ikut kedalam arus kehidupan kelam ini.
Percayalah bahwa ada setiap balasan dari apa yang telah kita lakukan.
Seperti hukum Newton yang ketiga dimana "akan ada reaksi dari setiap aksi".

Allah SWT Maha Mengetahui apa yang tak kita ketahui.
Kita hanya tinggal memilih!

Ricky Vidian

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar