Jadi inget waktu masih kecil dulu sering nonton Animal Planet atau BBC Earth.
Ngeliatin Zebra, Wildebeest dan Antelope digigit Buaya Nil saat migrasi bawaannya
kasian mulu. Bahkan sempat berfikir, kenapa presenter acaranya maupun si
kameramen gak ngebantu si Herbivora buat selametin diri? Kan kasian kalo dia
harus mati sia - sia? Apalagi yang diincer yang masih muda.
Ternyata baru sadar, semakin dewasa maka pola pikir kita akan semakin bisa
memilah. Baru sadar bahwa memang begitulah sistem alam. Alam yang punya cara
sendiri untuk menyeleksi diri. Dia yang menjadi korban adalah pahlawan bagi dia
yang selamat. Lima ekor mati, sedangkan ratusan lainnya punya kesempatan untuk
melanjutkan hidup.
Yaaa...Zebra itu, Wildebeest itu dan Antelope itu salah satu contohnya!
Dia yang hidup untuk terus bertahan hidup lalu menua, tak lama kemudian mati.
Dia yang hidup kemudian dimangsa, mati!
Bagaimana dengan si Buaya?
Dia juga hidup untuk terus hidup. Bak orang kaya yang bisa membeli segalanya,
tentunya banyak yang berfikir bahwa dia lebih mempunyai kesempatan hidup
yang jauh lebih tinggi. Tapi apadaya dia juga harus mengalami masa krisis disaat
air mengering. Beberapa dari mereka bertahan, sisanya mati!
Itu adalah contoh kecil dari kehidupan di padang savanna Afrika yang bisa kita
ambil hikmahnya.
Itulah kehidupan. Rumit dan penuh teka - teki.
Sebegitu rumitnya teka - teki ini untuk kita terima. Hingga tanpa sedikitpun kita
sadar, bahwa betapa mudahnya kita menemukan kekuasaan Allah SWT. Begitu
Kuasanya sehingga setiap detik di alam semesta ini sudah diatur sedemikian rupa.
Setiap pergerakan, setiap kehidupan maupun kematian adalah kehendak-Nya. Kadangkala
kita mengira ada hal buruk yang sedang menimpa kita, tapi bisa jadi memang
sudah itu yang harusnya terjadi. Mungkin karena agar kita terhindar dari hal lain
yang jauh lebih buruk. Atau agar kita bisa merefleksi diri, belajar melepas dan menerima
hal baru yang akan datang.
Sangat rumit bukan?
Tapi akan sangat mudah jika kita coba untuk berpasrah diri, merenung dan mulai berbenah diri.
Simplenya, cukup usahakan yang terbaik untuk kita, hilangkan kekhawatiran
karena sudah ada yang Maha Kuasa, Maha Mengatur dan Maha Mengetahui.
Cukup menerima diri, menyadari masing - masing peran kita di Bumi. Seperti Zebra
diatas, yang tak pernah bermimpi untuk berubah wujud menjadi Buaya, Singa
ataupun Cheetah. Tak pernah mengeluh dan protes keras terhadap Sang Pencipta.
Cukup pahami bahwa segalanya akan kembali kepada-Nya. Amalan kita, perbuatan
baik dan buruk kita pasti akan dibalas. Hanya Allah SWT yang berhak mengadili,
hanya Dia yang tau dan hanya Dialah yang mampu melihat kebaikan serta
keburukan kita.
Cukup menjadi yang terbaik di mata Allah SWT, bukan dimata manusia. Karena kita tidak akan pernah
mendapatkan ridha di mata manusia.
Seperti yang telah tercantum dalam Al-Quran Surat Al An'aam [6] : 162 yang
artinya "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk
Allah SWT, Tuhan semesta alam".
Ricky Vidian
DeveloperCras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.
0 komentar:
Posting Komentar