Yang Telah Tertakdirkan

by 07.01 0 komentar
Jadi inget waktu masih kecil dulu sering nonton Animal Planet atau BBC Earth. Ngeliatin Zebra, Wildebeest dan Antelope digigit Buaya Nil saat migrasi bawaannya kasian mulu. Bahkan sempat berfikir, kenapa presenter acaranya maupun si kameramen gak ngebantu si Herbivora buat selametin diri? Kan kasian kalo dia harus mati sia - sia? Apalagi yang diincer yang masih muda.

Ternyata baru sadar, semakin dewasa maka pola pikir kita akan semakin bisa memilah. Baru sadar bahwa memang begitulah sistem alam. Alam yang punya cara sendiri untuk menyeleksi diri. Dia yang menjadi korban adalah pahlawan bagi dia yang selamat. Lima ekor mati, sedangkan ratusan lainnya punya kesempatan untuk melanjutkan hidup.
Yaaa...Zebra itu, Wildebeest itu dan Antelope itu salah satu contohnya!
Dia yang hidup untuk terus bertahan hidup lalu menua, tak lama kemudian mati.
Dia yang hidup kemudian dimangsa, mati!
Bagaimana dengan si Buaya?
Dia juga hidup untuk terus hidup. Bak orang kaya yang bisa membeli segalanya, tentunya banyak yang berfikir bahwa dia lebih mempunyai kesempatan hidup yang jauh lebih tinggi. Tapi apadaya dia juga harus mengalami masa krisis disaat air mengering. Beberapa dari mereka bertahan, sisanya mati!

Itu adalah contoh kecil dari kehidupan di padang savanna Afrika yang bisa kita ambil hikmahnya.
Itulah kehidupan. Rumit dan penuh teka - teki.
Sebegitu rumitnya teka - teki ini untuk kita terima. Hingga tanpa sedikitpun kita sadar, bahwa betapa mudahnya kita menemukan kekuasaan Allah SWT. Begitu Kuasanya sehingga setiap detik di alam semesta ini sudah diatur sedemikian rupa. Setiap pergerakan, setiap kehidupan maupun kematian adalah kehendak-Nya. Kadangkala kita mengira ada hal buruk yang sedang menimpa kita, tapi bisa jadi memang sudah itu yang harusnya terjadi. Mungkin karena agar kita terhindar dari hal lain yang jauh lebih buruk. Atau agar kita bisa merefleksi diri, belajar melepas dan menerima hal baru yang akan datang.

Sangat rumit bukan?

Tapi akan sangat mudah jika kita coba untuk berpasrah diri, merenung dan mulai berbenah diri.
Simplenya, cukup usahakan yang terbaik untuk kita, hilangkan kekhawatiran karena sudah ada yang Maha Kuasa, Maha Mengatur dan Maha Mengetahui.
Cukup menerima diri, menyadari masing - masing peran kita di Bumi. Seperti Zebra diatas, yang tak pernah bermimpi untuk berubah wujud menjadi Buaya, Singa ataupun Cheetah. Tak pernah mengeluh dan protes keras terhadap Sang Pencipta.
Cukup pahami bahwa segalanya akan kembali kepada-Nya. Amalan kita, perbuatan baik dan buruk kita pasti akan dibalas. Hanya Allah SWT yang berhak mengadili, hanya Dia yang tau dan hanya Dialah yang mampu melihat kebaikan serta keburukan kita.
Cukup menjadi yang terbaik di mata Allah SWT, bukan dimata manusia. Karena kita tidak akan pernah mendapatkan ridha di mata manusia.
Seperti yang telah tercantum dalam Al-Quran Surat Al An'aam [6] : 162 yang artinya "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah SWT, Tuhan semesta alam".

Ricky Vidian

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar